Kamis, 26 November 2015

Kidal Dalam Kacamata Pengetahuan

MESKIPUN semua orang pasti mengetahui bahwa kidal brarti adalah kecenderungan menggunakan tangan kiri, namun dari teori kesehatan secara definitif kidal atau lefthanded adalah suatu keadaan dimna dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan kegiatan anggota geraknya, selalu atau sering menggunakan tangan kirinya dan lebih merasa nyaman dibandingkan menggunakan tangan kirinya dan lebih merasa nyaman menggunakan tangan kanannya.

MENGAPA TERLAHIR KIDAL
Kidal oleh para ahli kerap dihubungkan hanya pada tangan namun juga pada kaki. walaupun ini sedikit terdengan kurang laziim karena kaki sering tidak memiliki spesifikasi kiri dan kanan dalam suatu aktivitas dari ringan hingga berat.
 Namun beberapa riset yang ada menyebutkan bahwa hampir semua kasus tangan kidal juga diikuti oleh kecenderungan menggunakan sisi kaki yang sama, dan rata-rata semua keadaan yang ini didapat sejak lahir, walau belum terbukti seratus persen hubungannya dengan faktor genetik, serta ada juga yang muncul belakangan sebagai akibat dari beberapa hal lain atau keinginan mempelajarinya sendiri atau kebiasaan meski frekuensinya tergolong sangat kecil.
 Orang bertangan kidal biasanya lebihbanyak bahkan selalu cenderung menggunakan tangan kiri daripada tangan kanan yang sudah menjadi suatu konsensus global dalam permasalahan etika untuk aktivitas fisik penting sehari-hari seperti makan, menulis,memegang sesuatu dan sebagainya.diluar anggapan pelanggaran etika dan pendapat kurang sopan sebenarnya keadaan ni bukanlah suatu golongan sebagai cacat atau kelainan mendasar yang terjadi dibalik keadaan ini.
 Lihat sekeliling anda, berapa banyak orang kidal yang anda kenal dibandikan orang yang menggunakan tangan kanan. Dunia memang didominasi pengguna tangan kanan.Orang kidal hanya sekitar 10 persen dari populasi dunia.
 Padahal penelitian dari Universitas Purdue di indiana, Amerika Serikat, membuktikan pada dasarnya semua makhluk hidup itu sebenarnya kidal. Paling tidak, begitu kenyataannya dalam level molekul. asam amino, blok bangunan pertama kehidupan, berontientasi kiri.
 Dalam penelitian yang bisa menjelaskan hari-hari pertama sejarah, R.Graham Cooks dan timnya, yang terdiri atas para ahli biologi dan kimia, membuktikan 20 persen asam amino yang menyusun akhluk hidup memperlihatkan "orientasi kidal". Itu berarti molekul biologis dasar manusia sebenarnya memberikan arahan agar kita cenderung mengutamakan tangan kiri.
 Dalam keadaan-keadaan ini, peluang molekul protein rata-rata yang mengandung limaratus asam animo yang menata sendiri dengan jumlah dan rangkain yang benar, di samping peluang asma animo untuk hanya mengandung kidal dan hanya bergabung dengan ikatan peptida adalah sebagai berikaut:
 Peluang dengan rangkain yang benar = 1/20500 =1/10650. Peluang berkidal = 1/2500 = 1/10150. Peluang bergabung dengan ikatan "peptida" = 1/2499 = 1/10150. Probabilitas total = 1/10950, yakni peluang "1" dalam 10950, sebagaimana bisa Anda lihat di atas, peluang pembentuka molekul protein yang mengandung limaratus asam amino adalah "1" di bagi dengan angka yang terbentuk dengan menempatkan 950 nol setelah "1", sesuai bilangan yang tak terbanyangkan oleh benak manusia. Ini hanya peluang di atas kertas. Pada praktisnya, peluang realisasinya adalah "0". Dalam matematika, peluang yang lebih kecil dari pada 1050 secara statistik peluang realisasinya di anggap "0".
  Bila kemstahilan pembentukan molekul protein yang terbuat dari limaratus asam amino mencapaia angka sejauh itu, selanjutnya kita bisa mendorong batas-batas akal ke tingkat kemustahilan yang lebih tinggi. Di molekul "hemoglobin", suatu protein yang vital, terdapat limaratus tujuh puluh empat asam amino, yang jumlahnya jauh lebih besar daripada asam amino penyusun protein yang kita sebut di atas. Sekarang, perhatikan hal ini: di satu sel saja dari milyaran sel darah merah, terdapat "280.000.000" (280juta) molekul hemoglobin. Usia kira-kira bumi tidak memadai untuk mampu membentuk satu protein tunggal saja, membiarkan sel darah merah sendirian, dengan metode "coba dan coba lagi".
Kesimpulan dari semua ini adalah bahwa teori evolusi terjerumus ke jurang dalam kemustahilan pada tahap pembentukan protein tunggal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar